*** Edisi selasa, 8 Muharam 1432 H
Ia adalah seorang wanita shahabiyah yang teguh dengan keislamannya. Ia mengingingkan manusia yang lain juga memeluk islam seperti dirinya. Gambaran ancaman dan akibat yang akan diterima dirinya dengan mendakwahkan islam tidak dia pedulikan. Cahaya islam sudah menerangi hatinya, dan diapun ingin cahaya tauhid itu juga bersinar disetiap hati manusia.
Ummu Syuraik Rodhiyallâhu anha,.. dengan nama itulah ia dikenal. Ia memeluk islam disaat awal-awal dakwah Rasûlullâh Shollallâhu alaihi wasallam diserukan di Mekah. Disaat dimana para pengikut beliau Shollallâhu alaihi wasallam mendapat tekanan,ancaman dan permusuhan dari orang-orang kafir quraisy terutama mereka yang masuk islam dari kalangan orang-orang lemah dan hamba sahaya atau yang terang-terangan mendakwahkannya sedang ia orang yang tidak memiliki pelindung.
Ummu Syuraik salah satu dari sekian shahabat yang mendapatkan penyiksaan sebagai bukti permusuhan ini. Orang-orang quraisy melampiaskan rasa marah mereka kepada shahabiyah ini tatkala mereka mengetahui dakwah islam yang diserukannya.
Bukan Ummu Syuraik kalau hatinya tidak bergelora untuk menyampaikan tauhid yang diyakininya kepada orang lain. Kini,…. setelah keislamannya, ia bulatkan tekad untuk mulai berdakwah kepada para wanita yang dikenalnya. Cahaya islam yang bersinar didalam hatinya telah menjadikannya seorang pemberani walaupun ia hanya seorang wanita. Karena ia mengetahui bahwa konsekwensi yang harus ditanggung oleh seorang muslimah untuk mengabdikan seluruh hidupnya bagi penyebaran dakwah tauhid yang suci,.. menegakkan kalimat ALLAH Azza wa Jalla, dan ikut andil dalam mengibarkan bendera LÂ ILÂHA ILLALLÂH dipermukaan bumi.
Dengan ketulusannya inilah ia menjalankan aktifitas dakwahnya. Secara diam-diam ia menjumpai beberapa wanita Quraisy untuk mendakwahkan islam kepada mereka. Ia mengajarkannya dengan penuh kesabaran dan keikhlasan hanya mengharap pahala disisi-Nya semata. Iapun sangat menyadari bahwa tindakannya ini akan mendapatkan akibat yang akan diterima dari orang-orang Quraisy. Akan tetapi sinar islam yang telah menerangi relung hatinya sanggup memadamkan bayang-bayang buruk yang sempat terfikirkan olehnya. Ia telah menyiapkan dirinya untuk siap dengan pengorbanan itu, sebab sungguh tersebarnya kalimat tauhid dimuka bumi merupakan kebahagiaan bagi dirinya melebihi kebahagiaan materi dunia apapun bentuknya. Ia mengetahui bahwa berbagai cobaan akan menghadangnya baik yang berkaitan dengan hartanya atau bahkan jiwanya. Tapi baginya, iman bukanlah sekadar pernyataan di lisan, melainkan suatu realitas yang penuh dengan tanggungjawab, amanat yang sarat dengan beban.. serta perjuangan panjang yang menuntut kesabaran.. Dan iapun yakin, bahwa ALLAH Azza wa Jalla tidak akan membiarkannya. ROBBnya akan menolongnya , apakah didunia ini,… atau diakherat kelak.
Taqdir ALLÂH menggariskan bahwa tidak lama setelah langkah yang diambilnya ini, gelombang ujian dan cobaanpun mulai menderanya. Ibnu Abbas Rodhiyallâhu anh menuturkan, "Hati Ummu Syuraik tersentuh islam sejak masih tinggal di Mekkah, maka iapun memeluknya. Setelah itu, ia mulai menemui wanita-wanita Quraisy secara diam-diam untuk mengajak mereka memeluk islam. Tetapi aktivitasnya terendus oleh para pemuka Mekkah, sehingga mereka menangkapnya dan berkata,"seandainya tidak mempertimbangkan kaum kerabatmu, maka kami tidak akan segan-segan mempermalukanmu. Kami akan mengembalikanmu kepada mereka".
Ummu Syuraik menuturkan sendiri apa yang dialaminya, "Mereka menaikkanku keatas unta yang tidak dilengkapi dengan pelana atau lainnya. Lalu membawaku selama tiga hari tga malam tanpa memberiku makan atau minum. Pada suatu ketika mereka beristirahat…. Biasanya, jika beristirahat, mereka membiarkanku kepanasan sedangkan mereka berteduh. Mereka juga tidak memberiku makan atau minum, sampai tiba waktu untuk melanjutkan perjalanan….
…Akan tetapi, dalam kesempatan istirahat kali ini, tiba-tiba aku merasakan sesuatu yang dingin menetes ditubuhku, lalu menetes kembali… Setelah kuraba ternyata itu adalah tetesan air dari sebuah ember. Maka akupun segera meminumnya sedikit, lalu ember terangkat dan kembali lagi. Aku mengambilnya lagi dan minum sedikit. Lalu ember itu terangkat dan kembali lagi. Kejadian itu terus berulang beberapa kali .. dan aku meminumnya sedikit demi sedikit sampai puas. Kemudian akupun membasuh seluruh tubuh dan pakaianku…..
…. Ketika orang-orang yang membawaku itu terbangun, mereka amat terkejut karena melihat bekas tumpahan air ada dimana-mana dan mendapatiku tampak lebih segar dari sebelumnya. Mereka menuduhku,"engkau telah membuka ikatan lalu mengambil wadah air kami dan meminumnya ? ". Akupun menjawab, "Demi ALLÂH, aku tidak melakukannya, melainkan yang terjadi adalah begini dan begini…. " . (Ia menceritakan apa yang dialaminya dengan jelas). "Mereka lalu berkata dengan polos, "Jika pengakuanmu itu benar, maka agamamu lebih baik daripada agama kami ".
"…Untuk membuktikan pengakuanku, mereka memeriksa wadah-wadah air yang mereka bawa, ternyata semuanya tetap utuh seperti semula. Maka saat itu juga orang-orang musyrik yang membawaku itu menyatakan diri memeluk islam".
Begitulah cara ALLAH Azza wa Jalla memuliakan para wali-Nya yang tulus. Ummu Syuraik telah menunjukkan keteladanan yang sangat baik dalam menjalankan misi da'wah dan keteguhan dalam memegang keimanan dan keyakinan. Ummu Syuraik tetap sabar dan ridha dengan apa yang diterimanya dan selalu mengharap balasan pahala disisi ALLAH Azza wa Jalla.
Ia tidak pernah berfikir untuk sedikit bersikap lembek dan lunak dengan keyakinannya. Ia juga tidak merasa lemah dan putus asa dengan cara mengalah dalam beberapa hal yang akan menyelamatkan dirinya dari kehancuran dirinya. Sehingga sepantasnyalah ia mendapatkan kemuliaan dari atas langit dan pertolongan ALLÂH pun turun. Pertolongan yang mengurangi penderitaannya dalam menempuh jalan ALLÂH dengan ember dan air minum yang tergantung dari langit. Dan pertolongan berupa masuknya islam dari manusia yang sebelumnya memusuhi dan menyengsarakannya.
Sungguh ia semakin yakin dengan janji ALLÂH kepada hamba-hamba-Nya yang beriman,.. dan kini ia telah mendapatkan kebahagiaan yang tidak bisa ditebus dengan harta. Sebab ia sudah menjadi bagian di antara orang-orang yang akan mendapatkan pahala orang-orang yang masuk islam dengan keislaman orang-orang musyrik lewat perantaraan dirinya dan keteguhannya.
Rasûlullâh Shollallâhu alaihi wasallam bersabda (yang artinya) :"Barangsiapa yang mengajak kepada petunjuk , maka ia akan mendapatkan pahala yang sama seperti pahala orang-orang yang mengikuti petunjuknya, tanpa mengurangi sedikitpun pahala-pahala mereka. Dan siapa yang mengajak kepada kesesatan, maka ia akan mendapat balasan dosa yang sama seperti dosa orang-orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi sedikitpun dosa-dosa mereka" (HR.Muslim).
Apalagi yang lebih membahagiakan ketika seseorang selamat dari kesyirikan dan menjadi seorang yang bertauhid. Sebab tauhid itulah yang akan menjadi tiket untuk mendapatkan Rahmat ALLÂH menuju surga di akherat kelak. Sedang Ummu Syuraik sudah berperan penting dalam menjadikan manusia menjadi bertauhid. Sebab keteguhannya itulah yang mendatangkan pertolongan ALLÂH atasnya, sehingga orang-orang musyrik menyaksikan sendiri kebenaran ini.
Begitulah setiap muslim dan muslimah dari kita seharusnya. Setiap kita sejatinya harus memiliki semangat yang menggelora untuk mengajak manusia kepada jalan kebenaran menuju ALLAH Azza wa Jalla. Mengajarkan tauhid yang lurus dan bersih, dan menyeru manusia untuk mentaati ALLÂH. Lalu setelah itu dia harus tetap teguh dan kokoh dengan prinsip-prinsip keislamannya. Ia harus berdiri tegak yang tak goyah diterpa apapun ujian yang menerpanya. Dan Pertolongan ALLÂH akan datang jika memang ia layak mendapatkannya. ..Tak sepatutnya bagi seorang muslim justru menjadi bahan ejekan dan cemoohan karena kerusakan aqidah dan keburukan akhlaqnya.
Betapa banyak dari kalangan muslimin yang betapa dia tidak mampu untuk mengajarkan kepada orang lain kebaikan dan kebenaran, bahkan jangankan untuk menerangi orang lain, untuk menerangi dirinya sendiri ia tak mampu. Ia berkubang dalam hawanafsu dengan tidak peduli terhadap aqidah-aqidah yang rusak dan mengikuti akhlaq yang buruk yang tercela. Ia tidak bisa menjadi teladan bagi orang lain dalam keyakinannya, perangainya dan juga pengabdiannya kepada ALLAH Azza wa Jalla. Padahal setiap muslim dituntut untuk menyebarkan islam dan mengajarkan kebaikan kepada umat manusia sesederhana apapun yang dia tampilkan dan sampaikan… dan sekecil apapun kemampuan yang ia miliki. Ia harus menjadi obor penerang bagi ummat manusia sehingga mereka mengikuti cahaya islam yang sebenarnya dan bumi menjadi damai sejahtera karena menyembah ALLÂH dan khusyu' kepada-Nya. Sebagaimana Ummu Syuraik Rodhiyallâhu anha yang gigih memperjuangkan kalimat ALLÂH dan menerangi hati manusia yang dengannya ia layak mendapatkan sambutan dan ucapan do'a keselamatan dari segenap makhluk tak terkecuali dari do'a yang dipanjatkan oleh semut dan ikan .
Rasûlullâh Shollallâhu alaihi wasallam bersabda (yang artinya) :
فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَضْلُ الْعَالِمِ عَلَى الْعَابِدِ كَفَضْلِي عَلَى أَدْنَاكُمْ ثُمَّ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ وَأَهْلَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرَضِينَ حَتَّى النَّمْلَةَ فِي جُحْرِهَا وَحَتَّى الْحُوتَ لَيُصَلُّونَ عَلَى مُعَلِّمِ النَّاسِ الْخَيْرَ
قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ غَرِيبٌ صَحِيحٌ قَالَ سَمِعْت أَبَا عَمَّارٍ الْحُسَيْنَ بْنَ حُرَيْثٍ الْخُزَاعِيَّ يَقُولُ سَمِعْتُ الْفُضَيْلَ بْنَ عِيَاضٍ يَقُولُ عَالِمٌ عَامِلٌ مُعَلِّمٌ يُدْعَى كَبِيرًا فِي مَلَكُوتِ السَّمَوَاتِ
"Keutamaan seorang alim dari seorang abid seperti keutamaanku dari orang yang paling rendah di antara kalian, " kemudian beliau melanjutkan sabdanya: "Sesungguhnya Allah, MalaikatNya serta penduduk langit dan bumi bahkan semut yang ada di dalam sarangnya sampai ikan paus, mereka akan mendoakan untuk orang yang mengajarkan kebaikan kepada manusia." Abu Isa berkata; Hadits ini hasan gharib shahih. Perawi berkata; "Aku mendengar Abu 'Ammar Al Husain bin Huraits Al Khuza'I berkata; Aku mendengar Al Fudlail bin Iyadl berkata; "Seorang alim yang mengamalkan ilmunya dan mengajarkan ilmunya akan dipanggil besar oleh para Malaikat yang ada di langit." (HR. at-Tirmisdzi ,No.2609) :
Wallahu a'lam.
*** Disarikan dari kitab Shahaabiyat haular-Rasul Shollallâhu alaihi wasallam ; edisi Indonesia: 35 Sirah shahabiyah, 35 shahabat Rasûlullâh Shollallâhu alaihi wasallam ; pustaka al-I'tishom-jakarta.
Halo,
BalasHapusNama saya ROBBI dari Cirebon Jawa Barat Indonesia, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada ibu Alicia Radu karena telah membantu saya mendapatkan pinjaman yang baik setelah saya banyak menderita di tangan pemberi pinjaman online palsu yang menipu saya untuk mendapatkan uang tanpa menawarkan pinjaman, saya telah membutuhkan pinjaman selama 3 tahun terakhir untuk memulai bisnis saya sendiri di kota Cirebon di mana saya tinggal dan saya jatuh ke tangan perusahaan palsu di Turki yang telah menipu saya dan tidak menawarkan pinjaman kepada saya. dan saya sangat Frustrasted karena saya kehilangan semua uang saya ke perusahaan palsu di Turki, karena saya berhutang kepada bank dan teman-teman saya dan saya tidak punya orang untuk dijalankan, sampai suatu hari setia bahwa seorang teman saya menelepon Siti Aminah setelah membaca kesaksiannya tentang bagaimana dia mendapat pinjaman dari Ibu Alicia Radu, jadi saya harus menghubungi Siti Aminah dan dia mengatakan kepada saya dan meyakinkan saya untuk menghubungi Ibu Alicia Radu bahwa dia adalah ibu yang baik dan saya harus mengumpulkan keberanian dan saya menghubungi Ibu Alicia Radu dan saya terkejut ketika pinjaman saya diproses dan disetujui dan dalam waktu 3 jam pinjaman saya ditransfer ke rekening saya dan saya sangat terkejut bahwa ini adalah mukjizat dan saya harus bersaksi tentang pekerjaan baik Ibu Alicia Radu
jadi saya akan menyarankan semua orang yang membutuhkan pinjaman untuk menghubungi email Ibu Alicia Radu: (aliciaradu260@gmail.com) dan saya jamin bahwa Anda akan bersaksi seperti yang saya lakukan dan Anda juga dapat menghubungi saya untuk informasi lebih lanjut tentang Ibu Alicia Radu email saya : (robbi5868@gmail.com) dan Anda masih dapat menghubungi Siti Aminah yang memperkenalkan saya kepada ibu Alicia Radu melalui email: (sitiaminah6749@gmail.com)
semoga Tuhan terus memberkati dan mencintai ibu Alicia Radu untuk mengubah kehidupan finansial saya