Headlines News :
'
Home » » Hanya dengan tekad baja Dien ini bisa tegak

Hanya dengan tekad baja Dien ini bisa tegak

Written By Al-ghuraba on Kamis, 30 Juni 2011 | Kamis, Juni 30, 2011

*** Edisi Selasa, 26 Rajab 1432 H

Islam hanya akan tegak dan kembali jaya dan mulia dengan azam sekokoh azam Abu Bakr ash-shiddieq saat terjadi gerakan murtad massal. Saat itu, ia yang telah lanjut usia dan sangat mudah mudah menangis, dengan ketegaran batu karang ia berkata, “Demi ALLAH , aku akan memerangi siapapun yang memisahkan antara shalat dan zakat.

Sesungguhnya zakat adalah hak harta. Demi ALLAH sekiranya mereka tidak membayarkan satu iqal yang mereka bayarkan kepada Rasulullah shollallahu alaihi wasallam niscaya aku akan benar-benar memerangi mereka karenanya”

Demikian pula saat ia mengutus pasukan tempur dan memilih Usamah bin zaid yang masih belia sebagai panglimanya, sedang para shahabat yang lain memprotes kebijakan ini, ia juga berkata, “Demi ALLAH yang tiada ILAAH yang haq selain Dia, kalaupun anjing-anjing menyeret kaki-kaki para istri Rasulullah, aku tidak akan menarik mundur pasukan yang telah diberangkatkan oleh Rasulullah shollallahu alaihi wasallam dan akupun tidak akan melipat panji yang telah dikibarkan oleh Rasulullah shollallahu alaihi wasallam”. Hal ini karena sebelum meninggalnya beliau , Rasulullah mengutus Usamah bin zaid untuk memimpin pasukan ini.

الًَلهُمَّ إٍنٍّيْ أَسْأَلُكَ الَثَبَاتِ فِيْ الأَمْرِ وَالعَزِيْمَةَ عَلَي الرُّشْدِ

Sehubungan dengan urgensi tekad inilah Rasulullah shollallahu alaihi wasallam memohon kepada Rabbnya : “Yaa ALLAH.. sesungguhnya aku memohon kepada-Mu keteguhan dalam melaksanakan perintah dan tekad yang kuat (agar senantiasa) diatas petunjuk” (Mu’jamul-kabiir lit-Tahbarani 6989)

Ini adalah pendidikan bagi ummat islam pada umumnya dan bagi para aktifis pada khususnya. Untuk itu, hendaknya kita senantiasa memanjatkan doa yang agung ini serta memenuhi faktor-faktor pendukungnya.

HIMMAH , semangat yang tinggi benar-benar menggelegak didalam dada orang-orang yang memilikinya seperti air mendidih dalam kuali. Ia akan mendorong pemiliknya untuk terus-menerus bekerja dari pagi hingga sore hari, sehingga terwujudlah pesan Imam asy-syafi’i “Bagi RIJAL , istirahat itu sama saja dengan lalai”.

Kata Rijal mengandung arti lelaki, yaitu lelaki yang kesatria yang memiliki kepribadian dan karakteristik kelaki-lakian yang seutuhnya.
Pemilik Himmah (semangat yang menggelora) akan senantiasa teringat dengan syair imam asy-syafi’I sebagai motto hidupnya :
** Aku,.. jika aku masih hidup aku pasti akan bisa: makan…. Dan jika aku mati aku pasti kebagian kuburan… Semangatku adalah semangat para raja…. Jiwaku adalah.. jiwa yang merdeka, yang memandang kehinaan sebagai kekufuran **.

Betapa para Rijal harakah islamiyah membutuhkan himmah yang tinggi itu. Himmah yang tidak mengenal kata mustahil, yang tidak berhenti karena adanya aral melintang, apapun itu.

Semangat membaja dan tekad kuat harus senantiasa menggelora. Upaya yang sungguh-sungguh dan ketegaran didalam melewati semua rintangan harus senantiasa dimiliki serta tidak mudah putus asa terhadap segala kesulitan yang menimpa apapun bentuknya. Dan ketika musuh Dien ini membuat makar dengan segala bentuknya untuk memadamkan cahaya islam, maka yakinlah bahwa disaat yang bersamaan kita masih memiliki jalan untuk melanjutkan misi kita dan cahaya islam akan senantiasa bersinar. Dan hati kita akan selalu cemerlang dengan cahaya itu. Dan disaat itulah peluang pahala yang besar menanti kita untuk meraihnya, sebab kini setiap langkah memerlukan pengorbanan yang lebih daripada yang sebelumnya.

Perhatikanlah himmah Waraqah bin Naufal, tidakkah takjub diri kita saat ia berkata disaat usianya yang telah lanjut usia, lemah jasadnya, rapuh tulangnya, bungkuk punggungnya dan memutih rambutnya. Saat itu Nabi kita diawal-awal risalah kerasulannya. Kepada Rasulullah ia berazam, “Sungguh, jika aku nanti mendapati harimu, aku akan menolongmu dengan sebenar-benarnya !”. Lalu ia mendekatkan kepala Nabi kepadanya dan menciumnya.

Sebenarnyalah, kata-kata Waraqah bin naufal ini menyisakan pengaruh yang sangat kuat dalam diri kita dan banyak ikhwah. Seorang yang sudah lanjut usia berazam untuk menantang dunia seisinya demi menolong Rasulullah shollallahu alaihi wasallam demi melihat betapa perkara yang dibawa oleh Nabi kita amatlah agung disisi ALLAH. Bahkan ia sempat berharap menjadi orang yang pertama kali masuk islam dan mengikuti Rasul shollallahu alaihi wasallam. Sekiranya ALLAH memanjangkan umurnya sampai hari itu tiba, niscaya akan dapat disaksikan upaya dahsyatnya, demi tegaknya kebenaran dan membela Rasulullah shollallahu alaihi wasallam meski orang-orang kafir menghalangi. Ia tidak takut kepada celaan selagi berada dijalan ALLAH.

Itulah azam , tekad yang membaja untuk membela al-Haq… itulah semangat yang kuat untuk mengikuti kebenaran. Tidak ada kata menyerah untuk menapaki kebenaran dan mempersembahkan pengorbanan yang terbaik untuknya. Jiwa-jiwa besar yang memiliki cita-cita yang tinggi laksana bintang-bintang dilangit yang tidak rela dengan kehinaan. Jiwa-jiwa agung yang memancar darinya sinar yang menerangi.

Semoga ALLAH merahmati orang yang telah mengucapkan kalimat berikut : ”Wahai orang yang meminang bidadari surga tetapi tidak memiliki ‘sepeser’pun semangat. Jangan anda bermimpi,… jangan anda bermimpi !. Telah sirna manisnya masa muda dan yang tersisa tinggallah pahitnya penyesalan”.

Wallahu a’lam.
*** Disarikan dari majalah annajah-surakarta, edisi 58 thn.2010.
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Al-ghuraba - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template