Agar Cahaya Islam Tetap Bersinar
Written By Al-ghuraba on Selasa, 07 Februari 2012 | Selasa, Februari 07, 2012
*** Edisi Selasa, 14 Rabiul-Awwal 1433 H.
Mush’ab bin Umair radhiyallahu anhu adalah pembawa panji di perang Uhud. Tatkala barisan kaum muslimin pecah, Mush’ab bertahan pada kedudukannya. Datanglah seorang musuh berkuda, Ibnu Qumaiah namanya, lalu menebas tangannya hingga putus, sementara Mush’ab mengucapkan “WA MAA MUHAMMADUN ILLAA ROSUUL, QOD KHOLAT MIN QOBLIHIR-RUSUL” (Muhammad tiada lain hanyalah seorang Rasul, yang sebelumnya telah didahului oleh beberapa Rasul)”. Maka dipegangnya panji dengan tangan kirinya sambil membungkuk melindunginya. Musuhpun menebas tangan kirinya itu hingga putus pula. Mush’ab membungkuk ke arah panji, lalu dengan kedua pangkal lengan meraihnya ke dada sambil mengucapkan “Muhammad tiada lain hanyalah seorang Rasul, yang sebelumnya telah didahului oleh beberapa Rasul”. Lalu orang berkuda itu menyerangnya ketiga-kalinya dengan tombak, dan menusukkannya hingga tombak itupun patah. Mush’ab pun gugur dan panji jatuh”.
.............
Gugurlah Mush’ab dan jatuhlah bendera… Ia gugur sebagai bintang dan mahkota para syuhada… Dan hal itu dialaminya setelah dengan keberanian luar biasa mengarungi kancah pengurbanan dan keimanan. Disaat itu Mush’ab berpendapat bahwa sekiranya ia gugur, tentulah jalan para pembunuh akan terbuka lebar menuju Rasulullah tanpa ada pembela yang akan mempertahankannya. Demi cintanya yang tiada terbatas kepada Rasulullah dan cemas memikirkan nasibnya nanti, ketika ia akan pergi berlalu , setiap kali tebasan pedang musuh menerbangkan sebelah tangannya, dihiburnya dirinya dengan ucapan :” Muhammad tiada lain hanyalah seorang Rasul, yang sebelumnya telah didahului oleh beberapa Rasul” .
Kalimat yang kemudian dikukuhkan sebagai wahyu ini selalu diulang dan dibacanya sampai selesai, hingga akhirnya menjadi ayat al-Qur`an yang selalu dibaca orang dalam surah ali Imron :144.
Setelah pertempuran usai, ditemukanlah jasad pahlawan ulung yang syahid itu terbaring dengan wajah menelungkup ketanah digenangi darahnya yang mulia… Dan seolah-olah tubuh yang telah kaku itu masih takut menyaksikan bila Rasulullah ditimpa bencana, maka disembunyikannya wajahnya agar tidak melihat peristiwa yang dikhawatirkan dan ditakutinya itu. Atau mungkin juga ia merasa malu karena telah gugur sebelum hatinya tenteram beroleh kepastian akan keselamatan Rasulullah, dan sebelum ia selesai menunaikan tugasnya dalam membela dan mempertahankan Rasulullah sampai berhasil.
Betapapun luka pedih dan duka yang dalam menimpa Rasulullah karena gugur pamanda Hamzah dan dirusak tubuhnya oleh orang-orang musyrik demikian rupa, hingga bercucurlah airmata Nabi… Dan betatapun penuhnya medan laga dengan mayat para shahabat dan kawan-kawannya, yang masing-masing mereka bagi beliau merupakan panji-panji ketulusan, kesucian dan cahaya… Betapa juga semua itu, tapi Rasulullah tak melewatkan untuk berhenti sejenak dekat jasad dutanya yang pertama, untuk melepas dan menumpahkan isi hatinya… Memang, Rasulullah berdiri didepan Mush’ab bin Umair dengan pandangan mata yang pendek bagai menyelubunginya dengan kesetiaan dan kasih sayang ,.. dibacakannya ayat :
“MINAL-MU`MINIINA RIJAALUN SHODAQUU MAA ‘AAHADULLAHA ‘ALAIHI” (Diantara orang-orang Mukmin terdapat pahlawan-pahlawan yang telah menepati janjinya dengan ALLAH” (QS.al-Ahzab : 23).
Kemudian dengan belas-kasih beliau memandangi burdah yang digunakan untuk kain tutupnya, seraya bersabda : “Ketika di Mekkah dulu tak seorangpun aku lihat yang lebih halus pakaiannya dan lebih rapi rambutnya daripadamu… Tetapi sekarang ini, dengan rambutmu yang kusut-masai, hanya dibalut sehelai burdah”.
Yaa... Mush’ab duta pertama yang dikirim Nabi ke Madinah untuk menyebarkan dakwah islam. Ia telah menunaikan tugasnya dengan baik. Dan lebih dari itu ia telah memberikan pengurbanan yang teramat mahal untuk tingginya kalimat ALLAH.
Benar ucapan Rasulullah shollallahu alaihi wasallam, dulu Mush’ab ketika masa jahiliyah di Mekah seorang yang perlente, pakaiannya yang bagus nan indah dengan sisiran rambut yang rapi disertai semerbak aroma minyak wanginya. Namun setelah ia mengenal islam, ia menjadi seorang yang sederhana dan bersahaja, sebab seluruh hidupnya ia peruntukkan untuk islam.
Telah banyak manusia yang memeluk islam di Madinah melalui perantaraanya. Kesungguhannya, kejujurannya, kesabarannya dan kepiawaiannya dalam menyampaikan ajaran al-Haq telah membuat masyarakat Madinah mendapatkan hidayah cahaya islam, tak terkecuali para tokoh dan pembesar suku.
Dan kini, dakwah islam yang telah ia sebarkan ia buktikan dengan pengurbanan yang termahal untuk tetap menjadikan cahaya itu tetap bersinar dimuka bumi.. dan memanglah demikianlah seharusnya, cahaya islam tidaklah selalu hanya di sebarkan dengan jalan dakwah lisan, akan tetapi terkadang ia memerlukan harta, keringat, darah dan nyawa pada saatnya agar cahaya kebenaran tetap memiliki kemuliaan (baca: izzah) seperti apa yang dikehendaki ALLAH, agar agama yang suci tetap eksis dan kebenaran islam senantiasa menyebar ke seluruh lapisan manusia sebagai rahmat bagi semesta alam karena islam mengeluarkan manusia dari perbudakan & penyembahan kepada sesama hamba menuju perbudakan dan penyembahan kepada Rabbnya hamba, Pencipta alam semesta ini, Pemilik, Pengatur dan Pengendalinya.
Mush’ab bin Umair radhiyallahu ‘anhu sang pahlawan al-Haq telah menorehkan sejarah pengurbanan dan kesungguhan tiada tara dalam menjunjung tinggi panji-panji islam. Sungguh ia menyadari bahwa bendera yang ia pegang bukanlah sekedar bendera sebagaimana wujud bendanya yang terbuat dari kayu dan kain belaka, akan tetapi ia merupakan symbol kemuliaan dan keagungan Dien yang ia yakini selama ini,... ia merupakan symbol keagungan dan kebesaran ALLAH yang mengutus Rasul-Nya untuk mendakwahkan islam kepada manusia. Oleh sebab itulah Mush’ab tidak membiarkan sedetikpun panji-panji yang ia pegang terjatuh kebumi selama ia masih bisa bernafas, karena jatuhnya berarti cerminan kelemahan atau kehinaan Diennya… ia tidak akan membiarkan panji itu tersungkur selama nadinya masih berdenyut… Ia pegang dengan erat panji itu dengan tangannya,… lalu ketika tangannya terputus sekilat ia segera menyambarnya dengan tangannya yang kiri, ia tidak menghiraukan darahnya yang mengalir deras, tangannya yang terputus dan rasa pedih yang menerpanya.
Disaat tangan kirinya memegang erat panji-panji itu, pasukan musyrik tidak membiarkannya hingga kemudian tangan kirinya pun ditebasnya sampai terputus. .. Namun bukan Mush’ab bin Umair kalau ia lebih memilih mengeluhkan rasa sakitnya ketimbang memperhatikan panji-panji itu terjatuh ketanah, maka ia pun menyahut panji itu dengan memeluknya menggunakan bagian-bagian yang tersisa dari lengannya,.. ia menggapainya dengan susah payah sementara darahnya mengalir deras… deras…. Hingga setelah beberapa detik kemudian cukuplah pengurbanannya untuk islam dengan tombak yang terhunjam pada tubuhnya yang melayangkan nyawanya yang mulia.
Dan satu lagi… setelah terbunuh sebagai syahid diantara para syuhada, kainnya tidaklah cukup menutupi seluruh jasadnya, jika kain itu dipakai menutupi kepalanya maka kakinya terlihat, dan jika dipakai untuk menutup kakinya maka kepalanya terbuka hingga Rasulullah menyuruh para shahabat untuk menutup kepalanya sedang kakinya ditutupi dengan dedaunan pohon idzkhir, padahal saat jahiliyah dahulu Mush’ab seorang yang selalu hidup mewah dan penuh kesenangan, dimanjakan oleh kedua orang-tuanya dan menjadi buah bibir gadis-gadis Mekah. Tapi kini jasadnya terbujur kaku penuh luka dan darah, dengan kedua-tangan terputus dan kainnya tidak cukup untuk menutupi seluruh tubuhnya yang mulia…. Subhaanallah.
Itulah tanda dan bukti akan KEJUJURAN seorang mukmin terhadap apa yang ia janjikan kepada ALLAH. Kejujuran untuk membenarkan apa yang telah ia ikrarkan kepada-Nya. Dan begitulah seharusnya bagi orang-orang yang masih menunggu… orang-orang yang masih hidup sedang ia mengaku seorang mukmin sejati untuk tidak merubah janjinya kepada ALLAH, tidak menggantinya dan tidak membatalkannya.
Agama ALLAH (baca :Dienullah) adalah Dien yang suci yang telah ALLAH turunkan , satu-satunya Agama yang di ridhai ALLAH. Sebagaimana sucinya agama ini maka suci pulalah seluruh syi’ar-syi’ar dan hukum-hukumnya. Tak boleh seorang mukmin pun merasa rela dan tenang jika syi’ar dan hukum-Nya di nodai,… tidak sepatutnya seorang mukmin tak ambil peduli ketika pemeluk agama yang suci ini di lecehkan… tak semestinya seorang mukmin merasa tenang saat hukum ALLAH di singkirkan…. Dan tak seyogyanya seorang mukmin tidak merasa murka ketika batas-batasan ALLAH dilanggar.
Benar bahwa Rasulullah seorang pemaaf dan pemurah, tetapi ketahuilah bahwa hal itu jika terjadi mengenai diri-pribadinya, namun jika batasan-batasan ALLAH yang dilanggar dan dinodai, maka sesungguhnya Rasulullah murka dan memberikan pembalasan atasnya. Bunda ‘Aisyah berkata menerangkan sifat Rasulullah ini
وَاللَّهِ مَا انْتَقَمَ لِنَفْسِهِ فِي شَيْءٍ يُؤْتَى إِلَيْهِ قَطُّ حَتَّى تُنْتَهَكَ حُرُمَاتُ اللَّهِ فَيَنْتَقِمُ لِلَّه
“…Demi Allah, beliau tidak pernah sama sekali membalas keburukan (sebagai kemarahan) karena kepentingan pribadi, hingga tatkala kehormatan Allah di nodai, maka beliaupun membalasnya (sebagai kemarahan)karena Allah". (HR. al-Bukhari, No.6288).
Inilah islam yang mana Rasulullah sebagai teladan yang patut diikuti dan para shahabat yang menyertainya. Kalaulah bukan sebuah tuntunan yang mulia niscaya beliau tidak akan pernah memberikan ancaman bunuh dan kebinasaan atas beberapa pembesar kafiq quraisy saat beliau di hinakan dengan kotoran unta yang diletakkan di bahunya ketika beliau sujud dalam sholatnya di Mekah.. Beliau juga tidak akan pernah memimpin 28 kali peperangan melawan kafir quraisy, belum termasuk pasukan yang beliau utus sedang beliau tidak hadir langsung… dan sungguh, beliau sendiri tidak akan pernah berdarah-darah pada perang uhud kalau sekiranya islam hanya di junjung tinggi sebatas dengan lisan semata.
Eksistensi kemuliaan islam yang suci memerlukan berbagai macam upaya untuk mempertahankannya. Lihatlah apa yang sudah ditempuh oleh Mush’ab bin Umair dalam cuplikan kisah diatas, Hamzah bin Abdul Muthalib yang dibelah dadanya dan dikeluarkan hatinya, Anas bin An-Nadhor yang terbunuh dengan lebih dari 80 luka pedang, tombak dan panah ditubuhnya. Semua itu memberi peringatan kepada kita bahwa orang-orang mukmin seharusnya menyiapkan diri untuk menjadi pahlawan-pahlawan dalam menjunjung tinggi kalimat ALLAH sebagai buah dari keimanannya, karena sesungguhnya agama ALLAH akan senantiasa mendapatkan tekanan dan permusuhan secara fisik dari para pengikut syaithan, dan saat itulah pengurbanan tertinggi dari para pemeluk Dien ini diperlukan untuk melangsungkan eksistensi kemuliaan islam dimuka bumi yang berarti pula bahwa saat itu tidaklah cukup hanya dengan penjelasan lisan dan keterangan mulut kita.
Dan lewat pengurbanan para kesatria dari ummat inilah cahaya islam akan tetap bersinar… harga diri pemeluknya tetap terjaga… kehormatan wanita-wanitanya terlindungi… hukum-hukum ALLAH dapat ditegakkan… dan syi’ar-syi’ar agama yang suci selalu dijunjung tinggi tak ternodai.
Agama yang suci ini senantiasa menuntut pemeluknya untuk menjaga dan memuliakannya… dan masihkah ada dari ummat ini yang menyiapkan dirinya untuk menjadi mukmin sejati yang kesatria… ?....... Semoga !
Wallahu a’lam.
*** Disarikan dari Tafsir Ibnu Katsir dan ath-Thobari, surah al-Ahzab : 23 ; buku 60 perihidup shahabat Rasulullah – penerbit cv.Diponegoro-Bandung.
Label:
Sirah
Islam, Dien yang haq yang mampu memecahkan problem-problem manusia. Dengan menerapkan sistem Islam yang kekal dan mabda’ (ideologi) Islam yang adil, maka kita pasti akan meraih kemuliaan. Tetapi apabila hal tersebut kita lalaikan dan telantarkan, maka kita tertimpa kehinaan dan akan dihina.
BalasHapusJazakallahu khoiron.... benar yg antum sampaikan.
BalasHapusKABAR BAIK BERITA BAIK
BalasHapusHalo semuanya, saya SUWANDI dari Indonesia. Saya menyarankan Anda semua di sini untuk tidak mengajukan pinjaman di mana-mana untuk perusahaan atau pemberi pinjaman di halaman web ini, sebagian besar perusahaan di sini adalah palsu, curang dan penipuan, dan juga beberapa kesaksian di sini salah mereka adalah orang yang sama. Karena itu, berhati-hatilah untuk tidak menjadi mitra mangsa Indonesia. Saya ditipu empat kali sekitar Rp 200.000.000 untuk biaya pendaftaran, biaya transfer, bea masuk dan biaya asuransi, setelah pembayaran ini saya tidak mendapatkan pinjaman, tetapi mereka meminta saya untuk membayar lagi dan lagi. Ini akan menarik Anda untuk Mengetahui ada undang-undang tentang pembiayaan hukum atau aturan boardings ini dalam memperoleh pinjaman dari setiap hukum pemberi pinjaman atau perusahaan. Saya bersyukur bahwa saya menerima pinjaman cepat sebesar $ 250.000 dari sebuah perusahaan yang teman saya Achmad Halima telah perkenalkan. Perusahaan pinjaman yang benar dan dapat dipercaya (ALEXANDER ROBERT). Mereka sekarang adalah perusahaan terbesar di AS, Eropa, dan di seluruh Asia. Misi dan komitmen Anda kepada Alexander's Loan Company didedikasikan untuk memudahkan impian Anda dan membantu kita semua yang telah ditipu dan ditipu dalam proses mendapatkan pinjaman segera, memberi Anda keramahan kelas dunia. Perusahaan Pinjaman Alexander atau pemberi pinjaman tahu apa yang harus ada di sepatu Anda dan mereka berusaha keras untuk tidak melupakan perasaan itu. Mereka akan mendapatkan kepercayaan Anda dengan menyampaikan kepada Anda informasi yang perlu Anda ketahui, jika Anda perlu tahu dan hak untuk menawarkan pinjaman (pedagang atau pinjaman pribadi) dan layanan keuangan.
Saya sangat berbakti untuk membantu negara saya mendapatkan pinjaman terhadap penipuan dan segera, email saya adalah (suwandirobby01@gmail.com) atau (achmadhalima@gmail.com)
Hubungi saya atau (alexanderrobertloan@gmail.com) untuk informasi lebih lanjut, saya bersedia membantu. Tuhan memberkati kalian semua.