Headlines News :
'
Home » » ITSAR DAN TAMAK TERHADAP KEBAIKAN

ITSAR DAN TAMAK TERHADAP KEBAIKAN

Written By Al-ghuraba on Selasa, 24 Januari 2012 | Selasa, Januari 24, 2012



*Edisi Selasa, 30 Shafar 1433 H

Malam itu Abu Tholhah pulang ke rumahnya bersama seorang laki-laki dari Muhajirin. Setiba di rumahnya ia segera menemui isterinya lalu mengajaknya berbicara dengan pelan-pelan agar tidak terdengar oleh tamunya.

“Ini adalah tamu Rasulullah, jangan engkau sembunyikan makanan apapun untuknya”, demikian Abu Tholhah berkata kepada isterinya setibanya dirumah.

Memang sebelum itu ia bersama dengan Rasulullah shollallahu alaihi wasallam di Masjid. Lalu seorang laki-laki yang dalam kesulitan datang menemui beliau. Kemudian Rasulullah mengutus seseorang kepada para isteri beliau menanyakan adakah diantara mereka yang memiliki makanan lebih, namun dijawabnya “tidak ada”, hingga akhirnya beliau menawarkan kepada para shahabatnya siapa diantara mereka yang mau menjamunya malam itu. Dan tawaran ini di sambutnya dengan segera oleh Abu Tholhah seraya berkata, “Aku, wahai Rasulullah !”. Ia menyanggupinya padahal ia tidak tahu apakah dirumahnya memiliki makanan untuk menjamunya atau tidak.

“Demi ALLAH, aku tidak mempunyai apa-apa kecuali makanan untuk anak-anak”, demikian Ummu Sulaim, isterinya Abu Tholhah memberikan jawaban.

“Kalau begitu, jika anak-anak meminta makan, maka tidurkanlah mereka, lalu datanglah kemari dan matikanlah lampu, tidak mengapa kita tidak makan pada malam ini”. Abu Tholhah memberikan arahan kepada isterinya.

Isterinya pun mematuhi apa yang diarahkan oleh suaminya tercinta. Ketika saat tiba waktunya makan anak-anak, isterinya mengajak anak-anak bermain hingga mereka lupa jadwal makan mereka dan keletihan lalu tidur tanpa makan terlebih dahulu.

Makananpun dihidangkan, Abu Tholhah mempersilahkan tamunya untuk makan. Dan sesaat sebelum makanan disantap atau ketika dimulai, isterinya datang mendekati pelita yang ada diruangan itu, lalu ia berpura-pura memperbaikinya dan mematikannya. Ruanganpun menjadi gelap, Abu Tholhah mengajak tamunya untuk melanjutkan makannya, tamunya itupun melanjutkan makan dengan lahap dalam keadaan gelap, ia mengira bahwa Abu Tholhah makan sepertinya, padahal Abu Tholhah saat itu hanya berpura-pura memungut hidangan dan berpura-pura pula mengunyahnya, demikianlah hingga makanan yang dihidangkan benar-benar habis disantap murni oleh tamunya.

Malam itu adalah malam pengorbanan dengan menahan lapar bagi keluarga Abu tholhah. Dia dan isterinya rela untuk melewati malamnya dalam keadaan lapar demi untuk menjamu saudaranya, bahkan tidak tanggung-tangung, anak-anaknya yang secara manusiawi bagi orang tua akan merasa iba jika harus mengajak anaknya untuk ikut memberikan pengorbanan pula, tapi mereka justru mengatur dan melibatkan anak-anaknya untuk melewati malam itu tanpa sesuap makananpun masuk ke perut mereka.

Oleh sebab itulah ALLAH memuji perilaku terpuji keluarga ini, yaitu pagi harinya Abu Tholhah datang menemui Nabi shollallahu alaihi wasallam, lalu Rasulullah bersabda, “ALLAH tertawa malam itu atau Dia kagum dengan yang kalian-berdua lakukan”, lalu ALLAH menurunkan ayat :

وَالَّذِينَ تَبَوَّءُوا الدَّارَ وَالْإِيمَانَ مِنْ قَبْلِهِمْ يُحِبُّونَ مَنْ هَاجَرَ إِلَيْهِمْ وَلَا يَجِدُونَ فِي صُدُورِهِمْ حَاجَةً مِمَّا أُوتُوا وَيُؤْثِرُونَ عَلَى أَنْفُسِهِمْ وَلَوْ كَانَ بِهِمْ خَصَاصَةٌ وَمَنْ يُوقَ شُحَّ نَفْسِهِ فَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ

“….dan orang-orang yang telah menempati kota Madinah dan telah beriman (Anshor) sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka (Anshor) 'mencintai' orang yang berhijrah kepada mereka (Muhajirin). dan mereka (Anshor) tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (Muhajirin); dan mereka berbuat ITSAR (mengutamakan orang-orang muhajirin), diatas diri mereka sendiri, sekalipun mereka dalam kesusahan. dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka Itulah orang orang yang beruntung “ (QS. Al-hasyr :9)

Inilah ITSAR, perilaku terhormat mendahulukan keperluan saudaranya sementara dia sendiri rela menderita demi untuk menolong saudaranya sebagai wujud tali persaudaraan islam yang sebenarnya, sesuai dengan apa yang ALLAH simbolkan melewati lisan Rasul-Nya shollallahu alaihi wasallam “Orang-orang mukmin itu bagaikan suatu bangunan, satu sama lain saling menguatkan”… dan dalam hadits lain “Tidaklah seseorang dari kalian dianggap beriman hingga dia mencintai saudaranya seperti dia mencintai dirinya sendiri”.

Inilah itsar yang hari ini menjadi barang langka dikalangan orang-orang mukmin, ia yang sekarang bagai sesuatu yang aneh ditengah-tengah ummat ini. Padahal cukup jelas apa-apa yang disebutkan oleh ALLAH dan Rasul-Nya tentang hakikat persaudaraan dalam islam.

Perhatikanlah Abu Tholhah, ia benar-benar merasa tamak’ untuk meraih pahala dan kebaikan disisi ALLAH, dia berani menyanggupi untuk menjamu tamunya dirumahnya walau ia tidak mengetahui ada atau tidak adakah makanan dirumahnya. Ketika diketahui makanannya hanya cukup untuk tamunya, maka ia memerintahkan (disebut begitu karena ia sebagai kepala rumahtangga) seluruh anggota keluarganya untuk tidak makan malam itu.

Demikian pula, sosok Ummu Sulaim seorang isteri yang mulia nan shalihah, disebut demikian karena betapa banyak seorang isteri menghalang-halangi kebaikan yang ingin ditempuh suaminya karena kecintaannya kepada dunia dan rasa khawatirnya yang berlebihan.

Ummu Sulaim, sebagaimana dalam kisah ini ,sosoknya seringkali muncul dalam kisah-kisah agung keteladanan bagi kaum hawa sebagai cerminan atas keimanannya yang dalam dan keteguhannya dalam menjunjung tinggi agama ALLAH. Ia pernah ditinggal mati anaknya yang sakit saat kepergian suaminya, Abu Tholhah. Dia benar-benar menunjukkan kesabaran yang luarbiasa dengan kematian anaknya, sampai-sampai ketika suaminya datang, ia bisa menutupi kabar kematian anaknya kecuali setelah selesai membahagiakan suaminya dengan “melayani hajat suaminya” dimalam itu, barulah ia menceritakan perihal anaknya, yang dilakukan itupun kemudian dipuji dan di do’akan keberkahan oleh Rasulullah.

Dalam kesempatan lain, ketika perang Hunain disaat porak-porandanya barisan muslimin saat diserang musuh secara tiba-tiba, Ummu Sulaim beserta suaminya termasuk diantara beberapa orang yang melindungi Nabi mati-matian dengan segenap pengorbanan dan keberaniannya. Bahkan ummu Sulaim menghunus pisau pendeknya dan menghalau orang-orang musyrik yang mencoba mendekat Rasulullah, padahal saat itu ummu Sulaim dalam keadaan hamil.

Walhasil, tidaklah suatu kemuliaan itu akan diraih begitu saja kecuali diperlukan pengorbanan. Dan menjamu tamu dalam kisah diatas menunjukkan isyarat akan tetap diperlukannya pengorbanan itu, dalam contoh diatas kita melihat bagaimana seluruh penghuni rumah berlapar-lapar demi untuk dapat meraih derajat mulia disisi ALLAH sehingga ALLAH ridha kepadanya sebagaimana dalam hadits tentang kisah diatas dimana ALLAH tertawa kepada dedikasi mereka berdua. Dan jika ALLAH tertawa kepada seorang hamba-Nya (seperti dalam hadits riwayat imam al-Bukhari no.3514) maka itu menunjukkan bahwa ALLAH ridha kepada hamba-Nya.

Kebersamaan suami-isteri dan kerjasama yang baik untuk mentaati ALLAH dan memberikan yang terbaik untuk agama-Nya adalah suatu keniscayaan. Nisbi kalau hanya suami saja yang diminta untuk berkorban sedangkan peran sang isteri diabaikan. Bahkan dalam banyak perkara keterlibatan seorang isteri untuk mewujudkan cita-cita dan jalan tempuh suaminya seringkali diperlukan.

Dan tidak ada amalan islami dari yang mulai paling kecil hingga paling besar seperti jihad dengan mengorbankan nyawa di jalan ALLAH, kecuali diperlukannya pengorbanan. Dan semua pengorbanan (dengan tingkat besar-kecilnya) tidak bisa ditempuh oleh orang-orang yang memiliki jiwa kerdil yang tidak memiliki harapan balasan baik dari ALLAH. Begitu pula kebalikannya, semakin kuat tauhid seseorang dan rasa tamaknya kepada karunia ALLAH, maka dia akan semakin sanggup dan rela berkorban demi mengharap kecintaan ALLAH dan keridhaan-Nya. Maka oleh itu, perkokohlah Tauhid,… dan milikilah rasa tamak terhadap kebaikan dan pahala disisi ALLAH !.

Wallahu a’lam.

*** Disarikan dari Tafsir surah al-Hasyr :9 (tafsir Ibnu Katsir, tafsir at-Thobari) ; Shahih al-Bukhari no.3514 ; Sirah Nabawiyah (arrokhiqul-Makhtum) ; dan lain-lain.
Share this article :

2 komentar:

  1. KABAR BAIK BERITA BAIK

    Halo semuanya, saya SUWANDI dari Indonesia. Saya menyarankan Anda semua di sini untuk tidak mengajukan pinjaman di mana-mana untuk perusahaan atau pemberi pinjaman di halaman web ini, sebagian besar perusahaan di sini adalah palsu, curang dan penipuan, dan juga beberapa kesaksian di sini salah mereka adalah orang yang sama. Karena itu, berhati-hatilah untuk tidak menjadi mitra mangsa Indonesia. Saya ditipu empat kali sekitar Rp 200.000.000 untuk biaya pendaftaran, biaya transfer, bea masuk dan biaya asuransi, setelah pembayaran ini saya tidak mendapatkan pinjaman, tetapi mereka meminta saya untuk membayar lagi dan lagi. Ini akan menarik Anda untuk Mengetahui ada undang-undang tentang pembiayaan hukum atau aturan boardings ini dalam memperoleh pinjaman dari setiap hukum pemberi pinjaman atau perusahaan. Saya bersyukur bahwa saya menerima pinjaman cepat sebesar $ 250.000 dari sebuah perusahaan yang teman saya Achmad Halima telah perkenalkan. Perusahaan pinjaman yang benar dan dapat dipercaya (ALEXANDER ROBERT). Mereka sekarang adalah perusahaan terbesar di AS, Eropa, dan di seluruh Asia. Misi dan komitmen Anda kepada Alexander's Loan Company didedikasikan untuk memudahkan impian Anda dan membantu kita semua yang telah ditipu dan ditipu dalam proses mendapatkan pinjaman segera, memberi Anda keramahan kelas dunia. Perusahaan Pinjaman Alexander atau pemberi pinjaman tahu apa yang harus ada di sepatu Anda dan mereka berusaha keras untuk tidak melupakan perasaan itu. Mereka akan mendapatkan kepercayaan Anda dengan menyampaikan kepada Anda informasi yang perlu Anda ketahui, jika Anda perlu tahu dan hak untuk menawarkan pinjaman (pedagang atau pinjaman pribadi) dan layanan keuangan.

    Saya sangat berbakti untuk membantu negara saya mendapatkan pinjaman terhadap penipuan dan segera, email saya adalah (suwandirobby01@gmail.com) atau (achmadhalima@gmail.com)

    Hubungi saya atau (alexanderrobertloan@gmail.com) untuk informasi lebih lanjut, saya bersedia membantu. Tuhan memberkati kalian semua.

    BalasHapus
  2. Kami menawarkan Anda pinjaman dengan ketentuan yang sangat fleksibel. Suku bunga kami bervariasi tergantung pada jumlah yang diminta dan periode penyelesaian. Suku bunga kami relatif rendah sehingga ketika Anda membayar kembali cicilan bulanan Anda, Anda tetap tersenyum
    Kami mendukung pendanaan proyek Anda seperti membangun rumah, kantor, peternakan, kami mendukung rencana perjalanan Anda, perusahaan Anda, atau proyek yang membutuhkan pendanaan eksternal.
    Kami memberikan pinjaman kepada individu: pinjaman pribadi untuk konsumsi, pinjaman tidak bergerak, pertukaran kredit, pertukaran utang untuk memenuhi semua hutang Anda
    Persyaratan:
    Rekening Bank Aktif
    Kartu Identitas / SIM
    Pemilik bisnis / kelas pekerja
    Nomor Telepon Aktif
    BBM ............
    Pinjaman: 40juta Minimal dan maksimum 20 miliar
    Tahun: 1 minimal dan maksimum 20 tahun

    Salam:
    Perusahaan: RAMADHAN ISLAMIYAT LOANS
    email: (ramadhanislamiyatloans@gmail.com)
    PIN BB: (e32ddf1e)

    BalasHapus

alhamdulillah, semoga blog ini tetap eksis dan bermanfaat untuk ummat, bagi izzul Islam walmuslimin.

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Al-ghuraba - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template