Headlines News :
'
Home » » Karakter yahudi dan bagaimana Islam menghadapi mereka (bag.3)

Karakter yahudi dan bagaimana Islam menghadapi mereka (bag.3)

Written By Al-ghuraba on Rabu, 06 April 2011 | Rabu, April 06, 2011

*** Edisi Selasa, 1 jumadil awwal 1432 H.

Sesungguhnya diawal-awal keberadaan kaum muslimin di Madinah, Rasûlullâh n telah mengikat perjanjian dengan orang-orang yahudi yang menempati kota Yastrib (Madinah) sebelum itu. Kesepakatan ini setelah Rasûlullâh mengambil langkah-langkah kongkrit diantara orang-orang mukmin di Madinah, yaitu dengan mempersaudarakan kaum Muhajirin dan kaum Anshar. Demikian pula setelah Rasûlullâh membuat pernyataan dan ketentuan yang berlaku diantara sesama muslimin sebab mereka berlatar belakang yang berbeda, yaitu Muhajirin yang datang dari Mekah dan Kaum Anshar yang terdiri dari suku Aus dan Khazraj yang pada masa jahiliyah mereka saling memusuhi dan memerangi. Piagam persekutuan diantara orang-orang islam ini terdiri dari 16 poin.

Piagam persekutuan yang diperuntukkan diantara orang-orang muslim dimaksudkan untuk membangun solidnya persaudaraan dan pembelaan diantara sesama muslim sekaligus mengokohkan barisan muslimin dibawah satu komando kepemimpinan Rasûlullâh n untuk menghadapi serangan dan ancaman dari musuh islam saat itu.

Sedang Piagam dan kesepakatan yang dibuat antara Rasûlullâh dan orang-orang yahudi adalah untuk bersama-sama menjaga keharmonisan sosial hidup bertetangga sesama penduduk Madinah. Dan bersama-sama untuk menjaga keamanan di Madinah. Piagam kesepakatan ini terdiri dari 12 poin.

Diantara isi perjanjian dengan orang yahudi itu adalah :

  • Sesungguhnya orang-orang diantara mereka (muslimin dan yahudi) terikat perjanjian untuk melawan orang-orang yang memerangi penandatanganan lembaran perjanjian ini.
  • Sesungguhnya orang-orang yahudi bersepakat dengan kaum muslimin selama mereka diperangi.
  • Sesungguhnya kejadian dan pertengkaran yang timbul antara sesama penandatanganan lembaran perjanjian ini yang di khawatirkan berdampak negative, maka urusannya di kembalikan kepada ALLÂH dan Muhammad , Rasul-Nya n.
  • Sesungguhnya orang-orang quraisy tidak boleh diberi perlindungan , demikian juga orang yang menolong mereka.

Dengan kesepakatan ini Madinah menjadi tempat yang disepakati untuk sama-sama dijaga keamanannya baik secara sosial diantara sesama penduduk madinah, maupun dari ancaman dan serangan dari luar Madinah. Dan dari kesepakatan ini pula Rasûlullâh n disepakati untuk dijadikan kepala wilayah di Madinah.

PELANGGARAN OLEH YAHUDI DAN KARAKTER BUSUK MEREKA

Rasûlullâh dan kaum muslimin begitu bersungguh-sungguh untuk melaksanakan semua isi perjanjian yang di sepakati bersama penduduk yahudi dengan penuh tanggungjawab, sehingga tidak satu hurufpun yang dilanggar oleh kaum muslimin. Tetapi tidak begitu dengan Yahudi. Mereka justru melumuri darah dengan kecurangan, pengkhianatan dan pelanggaran atas apa yang mereka sepakati sebelum itu. Hal ini tidaklah jauh berbeda dengan karakter mereka yang sejak awal sudah menunjukkan sifat dengki dan keangkuhannya dengan tidak membenarkan ke-Rasulan Muhammad n.

Tidak lama berselang setelah perjanjian yang dibuat, orang-orang yahudi melancarkan cara-cara penebaran fitnah, persekongkolan jahat, provokasi, menimbulkan keresahan dan keguncangan di barisan kaum muslimin. Berikut ini diantara pelanggaran dan karakter busuk mereka :

PELANGGARAN BANI QAINUQA DAN SIKAP TEGAS NABI MEMERANGI MEREKA.

Kisah sebab-musabab perang terhadap suku yahudi Bani qainuqo telah dipaparkan pada edisi sebelum ini, yaitu bermula dari suatu kejadian tatkala seorang wanita muslimah yang berteriak meminta tolong karena auratnya disingkapkan oleh orang yahudi di pasar Bani qainuqa, lalu orang-orang yahudi tertawa terbahak-bahak dan mencemooh. Pada saat yang bersamaan, seorang lelaki muslim melewati area tersebut, demi mendengar teriakan muslimah ini, iapun melompat kearahnya. Kemudian ia merobohkan lelaki yahudi tukang emas tadi dan membunuhnya.

Tak pelak lagi, orang-orang yahudi yang lain terpancing amarahnya dengan kejadian ini, mereka mengepung pemuda muslim hingga akhirnya mereka ganti balas membunuh pemuda ini.

Berita ini sampai kepada Rasûlullâh , dan keluarga korban berteriak meminta tolong kepada kaum muslimin atas perilaku orang-orang yahudi. Kini Madinah menjadi gegap gempita dengan peristiwa ini.

Lalu apakah sikap yang diambil Rasûlullâh dengan peristiwa ini …?. Disinilah babak penting yang kita maksud untuk direnungkan dan difahami sebaik-baiknya oleh kita yang mengaku pengikut Nabi yang setia.

Rasûlullâh n mengeluarkan intruksi perang kepada para shahabatnya. Beliau memerintahkan para shahabatnya untuk mempersiapkan peralatan perang dan segera berkumpul. Lalu memberikan order untuk mengepung Bani Qainuqa karena pelanggaran mereka yang melecehkan syariat kaum muslimin.

Kaum muslimin mengepung suku yahudi yang berjumlah 700 orang ini untuk menyerah kepada muslimin. Namun mereka tidak mau menyerah. Mereka bertahan di benteng-benteng mereka. Hingga ALLÂH menimpakan rasa gentar pada hati mereka setelah melewati pengepungan pasukan muslimin selama 15 malam,akhirnya mereka menyerah. Lalu Rasûlullâh memberikan keputusan mengusir suku Bani Qainuqa untuk meninggalkan madinah.

Pelecehan Ka'ab bin asyrof siyahudi dan sikap tegas Nabi n dengan membunuhnya.

Kejadian ini terjadi setelah perang Badr yang dimenangkan oleh Kaum Muslimin. Orang-orang yahudi merasa dengki dengan kemenangan tersebut. Mereka bahkan menganggap remeh kaum muslimin dan menantang umat islam untuk menghadapi mereka. Diantara yang melecehkan dengan terang-terangan atas kemenangan ini adalah Ka'ab bin asyrof seorang tokoh yahudi.


 

Ia seorang yahudi yang paling banyak menyakiti Rasûlullâh dan kaum muslimin dengan kata-kata ejekan dan syairnya. Ia lakukan ini untuk membangkitkan kedengkian dan permusuhan orang yahudi kepada kaum muslimin.


 

Maka demi sampainya berita kebusukan si yahudi ini kepada Rasûlullâh n, beliau menawarkan kepada para shahabatnya untuk "menutup mulut" si yahudi ini dengan cara membunuhnya. Dan tampillah Muhammad bin Maslamah beserta beberapa shahabat dari timnya, lalu melakukan operasi rahasia sehingga berhasil membunuh Ka'ab bin asrof si musuh ALLÂH .


 

PELANGGARAN BANI NADHIR DAN SIKAP TEGAS NABI n MEMERANGI MEREKA.

Pelanggaran yang sudah dibuat oleh suku yahudi bani qainuqa dan akibatnya tidak dijadikan pelajaran oleh yahudi yang lain, bahkan mereka tidak henti-hentinya untuk melancarkan tipu muslihat untuk membunuh Nabi n dan melumatkan kaum muslimin.

Suku yahudi bani nadhir adalah giliran yang membuat pelanggaran atas perjanjian yang mereka buat itu. Kejadian ini terjadi para tahun ke 4 hijriyah. Memang setelah diperanginya suku bani qainuqa dan dibunuhnya Ka'ab bin asyrof, orang-orang yahudi tampak ketakutan dan suasananya mencekam. Tetapi setelah terjadinya perang Uhud, mereka kembali membuat pengkhianatan.

Mereka membuat jalinan komunikasi dengan orang-orang munafiq untuk membuat tipu daya atas Nabi n.

Pengkhianatan ini terjadi saat mereka berusaha membunuh Nabi n ketika beliau berkunjung menemui mereka untuk turut membantu beliau dalam pemenuhan diyat atas dua orang yang dibunuh secara tidak sengaja oleh seorang shahabat.

Orang-orang yahudi menyanggupi, lalu menyuruh beliau untuk duduk menunggu. Dan ketika beliau menunggu inilah mereka membuat makar rencana pembunuhan atas beliau dengan cara menjatuhkan batu dari atas beliau. Akan tetapi ALLÂH menjaga beliau dengan memerintahkan malaikat Jibril alaihissalam memberitahukan niat jahat mereka.

Lalu apakah sikap yang ditempuh Nabi atas kejadian ini ?. Sungguh Nabi kita dan teladan kita ini mengambil sikap tegas atas pengkhiantan mereka. Beliau mengutus Muhammad bin maslamah menuju bani Nadhir dan menyuruh mereka untuk keluar dari Madinah, lalu mengancam akan memenggal batang lehernya jika setelah 10 hari mereka tidak mau hengkang dari Madinah.

Sebenarnya orang-orang yahudi merasa ciut nyali mereka dan bersiap-siap untuk hengkang,akan tetapi Abdullah bin ubay si munafik datang untuk memberikan provokasi agar tidak pergi, dengan jaminan perlindungan bala bantuan 2000 orang yang akan ia kerahkan untuk membantu bani nadhir. Inilah sikap orang munafiq yang selalu mengobarkan api permusuhan kepada kaum muslimin dan memberikan janji-janji dustanya sebagaimana yang difirmankan ALLÂH dalam surah al-Hasyr :11.

Yahudi bani nadhir kembali bersemangat tidak jadi hengkang, lalu mengutus utusan kepada Rasûlullâh dengan sikap mereka sambil menantang, "karena itu lakukanlah apa ingin engkau lakukan !"

Tatkala perkataan Huyaiy bin aktab dari bani nadhir ini sampai kepada Nabi, beliau bertakbir, lalu diikuti dengan takbir para shahabat. Kemudian beliau segera mengerahkan pasukan menggempur mereka.

Kaum muslimin mengepung mereka, sedang bani nadhir ini berlindung di balik benteng-benteng mereka. Pengepungan berlangsung 6 malam, (atau 15 malam menurut riwayat lain). Mereka merasa yakin dapat menang dalam perang melawan kaum muslimin dan membanggakan kebun-kebun mereka. Lalu Nabi n menyuruh para shahabat untuk membakar kebun-kebun korma mereka agar nyali mereka menjadi ciut dan pupuslah harapan untuk menang. Akhirnya yahudi bani Nadhir menyerah, lalu Rasûlullâh mengusir mereka untuk hengkang dari Madinah. Adapun persenjataan mereka disita oleh kaum muslimin sebagai harta rampasan perang FA"I dan tidak dibolehkan mereka hengkang dengan membawa senjata. Kaum musliminpun mendapatkan harta rampasan persenjataan 50 perisai; 340 bilah pedang dan lain-lain.

Maka hengkanglah sekitar 600 orang yahudi Bani nadhir meninggalkan Madinah dalam keadaan hina, sedang mereka tidak membawa perlengkapan kecuali yang bisa dibawa oleh unta mereka. Dan Rasûlullâh serta kaum muslimin tetap sebagai pemenang dan dalam keadaan mulia.


 

PENGKHIANATAN BANI QURAIZHAH DAN SIKAP TEGAS NABI n MEMERANGI MEREKA.

Ini adalah pengkhianatan yang terbesar dan paling dahsyat yang dilakukan orang-orang yahudi. Pengkhianatan ini terjadi pada tahun ke 5 hijriyah beriringan dengan peristiwa perang Ahzab yang sangat mencekam.

Pengkhianatan ini dipelopori oleh Huyaiy bin akhtab tokoh yahudi yang diusir saat perang bani nadhir. Ia memiliki dendam dan rasa permusuhan yang besar terhadap Rasûlullâh dan kaum muslimin. Maka saat pasukan Quraisy dan suku-suku yang berkoalisi telah merangsek untuk menyerang kaum muslimin di Madinah, Huyaiy datang kepada tokoh yahudi bani quraizhah, Ka'ab bin asad untuk memprovokasi mereka agar bersekutu dengannya dan beserta pasukan ahzab untuk menyerang kaum muslimin dari arah belakang Madinah dan memberi bantuan kepada pasukan ahzab. Merekapun memberikan supali logistic makanan yang mereka kirimkan kepada pasukan musyrikin.

Berita pengkhianatan bani quraizhah ini sampai kepada Rasûlullâh n , lalu beliau mengutus shahabatnya untuk invistigasi atas berita ini, dan nyatalah bahwa yahudi bani quraizhah telah berkhianat menelingkung kaum muslimin.

Maka saat perang ahzab selesai, tatkala Rasûlullâh kembali kerumahnya, Rasûlullâh didatangi Jibril alaihissalam atas perintah ALLÂH untuk memerangi Bani Quraizhah atas pengkhianatan mereka. Beliau memerintahkan para shahabat untuk bertolak menuju bani quraizhah, dan beliau menyusul kemudian bergabung dengan pasukan mujahidin. Jumlah pasukan muslimin sekitar 1300 orang, dengan pasukan kavaleri kuda 30 orang. Mereka mengepung perkampungan bani quraizhah.

Rasûlullâh memberikan tawaran kepada bani quraizhah 3 pilihan, yaitu masuk islam, maka mereka dan harta mereka selamat. Atau yang ke-2 mereka membunuh anak-anak dan wanita mereka dan keluar menghadapi Muhammad n dan kaum muslimin dengan pedang terhunus. Atau yang ke-3 kalian menyerang Muhammad dan para pengikutnya hari sabtu. Akan tetapi mereka menolak dengan keras bahkan menantang kaum muslimin.

Mereka ingin mengetahui apa yang akan diputuskan oleh Rasûlullâh. Lalu mereka meminta diutus kepada mereka Abu Lubabah Radhiyallâhu 'anhu. Sebab dahulu ketika jahiliyah adalah sekutu mereka. Abu Lubabah memberikan isyarat "bunuh". Akan tetapi mereka tetap membangkang. Hari demi hari mereka dikepung sampai pada suatu hari mereka menjadi gentar dengan kekokohan semangat kaum muslimin yang akhirnya berujung dengan menyerah.

Lalu Nabi n menyuruh para shahabat menangkap mereka. Para wanita dan anak-anak disatukan disuatu tempat, sedang laki-laki ditempatkan ditempat lain dalam keadaan diikat tangan. Kemudian mereka meminta keringanan atas putusan yang akan diambil Rasûlullâh atas mereka. Nabi mengusulkan untuk diputuskan oleh seseorang sebagai hakim yaitu Sa'ad bin Muadz Radhiyallâhu 'anh, dan merekapun rela, sebab berharap sa'ad akan bersikap lunak dengan vonisnya.

Sa'ad datang dengan naik keledai dalam keadaan terluka akibat perang ahzab. Setelah itu ia memutuskan dengan keputusan yang kokoh dan menakjubkan yang merupakan bukti kesetiaannya kepada Diennya.

Ia berkata menyampaikan vonis untuk bani quraizhah : "sesungguhnya keputusanku adalah bahwasannya kaum lelaki mereka harus dibunuh, anak-anak mereka ditawan, dan harta mereka dibagi-bagikan ! "

Lalu Rasûlullâh Shollallâhu ´alaihi wasallam bersabda,'sungguh engkau telah memberi putusan yang sesuai dengan keputusan ALLÂH yang diturunkan-Nya dari atas tujuh lapis langit".

Begitulah keputusan yang adil atas pengkhianatan yang besar yang membahayakan Rasûlullâh, islam dan kaum muslimin. Keputusan yang layak bagi mereka atas kejahatan persengkongkolan mereka. Maka digalilah sebuah galian yang besar di pasar madinah, lalu setiap lelaki dari mereka didatangkan dan dipenggal lehernya secara bergiliran yang jumlahnya 600-700 orang , untuk kemudian dibuang di lubang galian itu. Laki-laki dari mereka dibunuh termasuk Huyaiy bin Akhtab tokoh penghasut (ayahnya shafiyyah ummul mukminin), kecuali dari mereka yang belum tumbuh bulu kemaluannya dan juga beberapa orang dari mereka yang menyerah saat pengepungan dan kemudian masuk islam.

Sedang dari kalangan wanita satu orang dibunuh, karena ia terlibat dalam perang dengan membunuh satu orang pasukan islam dengan cara melemparkan batu giling. Adapun wanita yang lain dan anak-anak menjadi tawanan. Sementara perlengkapan perang dan harta enda mereka dijadikan rampasan perang bagi kaum muslimin, lalu dibagikan sesuai petunjuk Nabi n.


 

IBROH UNTUK KITA

Dari beberapa kejadian yang terjadi di masa Nabi n, maka kita akan mengetahui sejauhmana kebusukan karakter orang-orang yahudi terhadap islam dan kaum muslimin. Dan itu akan terus berlanjut sampai hari qiyamat, sebab karakter dahsyatnya permusuhan mereka disebutkan ALLÂH didalam al-Qur`an, sedang al-Qur`an adalah petunjuk sampai hari qiyamat. Ayat itu adalah surah almaidah : 82

لَتَجِدَنَّ أَشَدَّ النَّاسِ عَدَاوَةً لِلَّذِينَ آَمَنُوا الْيَهُودَ وَالَّذِينَ أَشْرَكُوا

"Sesungguhnya akan kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik".


 

Dan sampai hari inipun terbukti dengan apa yang dilakukan orang-orang yahudi atas ummat islam di palestina khususnya dan didunia pada umumnya. …. Dan semestinya ummat islam sadar sesadar-sadarnya dan dengan tekad yang kuat untuk kembali kepada ajaran islam yang benar dalam bagaimana kita menghadapi orang-orang yahudi hari ini sebagaimana yang pernah diajarkan teladan kita, Rasûlullâh n …. !


 

*** Wallahu a'lam.


 

Disarikan dari * Arrohiiqul-makhtum/ shofiurrahman almubarakfuri/ edisi Indonesia : Perjalanan hidup Rasul yang agung Muhammad n - Darul haq-jakarta.


 

Share this article :

1 komentar:

  1. Merkur 15c Safety Razor - Barber Pole - Deccasino
    Merkur 15C Safety Razor microtouch solo titanium - casinosites.one Merkur - 15C https://deccasino.com/review/merit-casino/ for Barber herzamanindir.com/ Pole is the perfect introduction to the Merkur Safety Razor.

    BalasHapus

alhamdulillah, semoga blog ini tetap eksis dan bermanfaat untuk ummat, bagi izzul Islam walmuslimin.

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Al-ghuraba - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template